Unsur-unsur Perancangan Desain Grafis

Untuk menghasilkan suatu media grafts menjadi satu kesatuan visualisasi yang menarik, informatif, dan sugestif, seorang desainer harus memahami unsur-unsur perancangan terlebih dahulu serta dituntut memiliki kemampuan untuk memadukan unsur-unsur tersebut.

Unsur-unsur yang penting untuk dipahami oleh seorang desainer adalah: Komposisi, Proporsi, Keseimbangan/Balance, Irama/ritme, Kesatuan/unity, Pusat perhatian (focus of interest), Kontras (contrast), dan Harmony.

4.1. Komposisi

Komposisi adalah pengorganisasian, yang dimaksud dengan pengorganisasian di sini adalah penyusunan unsur-unsur grafts (Teks, Illustrasi, Warna, dan Tipografi) menjadi suatu susunan yang harmonis, komunikatif, estetik, persuasif, dan menarik perhatian untuk dilihat. Tanpa komposisi yang menarik, sebuah gagasan bisa gagal mencapai sasaran yang dimaksud.

2. Proporsi (proportion)

Proporsi merupakan perbandingan ukuran, yang dimaksud dengan perbandingan di sini adalah perbandingan antara ukuran objek yang satu dengan yang lainnya maupun perbandingan antara panjang dan lebar suatu objek, atau perbandingan antara gambar dengan bidang gambar.

Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang telah diketahui sebelumnya. Misalnya, perbandingan ukuran gambar kursi lebih kecil dari meja, ukuran apel lebih kecil daripada televisi, dsb. Proporsi dalam desain grafts bisa juga dimaknai sebagai perbandingan antara luas teks, gambar, dan ruang kosong dalam suatu tampilan visual. Ada waktunya wilayah teks lebih lebar daripada gambar begitu pun sebaliknya, atau bahkan ada informasi yang cukup menggunakan tulisan saja, sementara pada sisi lainnya penggunaan gambar lebih dominan. Tergantung kebutuhan dan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada ausiensnya.

3. Keseimbangan (balance)

Manusia adalah mahluk yang selalu mencari keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk keseimbangan penglihatannya. Jika aspek ini tidak terpenuhi, maka kesadaran estetisnya akan terganggu, dan memberikan respon alam bawah sadar yang tidak nyaman.

Maka dalam seni rupa - termasuk dalam desain grafts - juga ada istilah keseimbangan (balance), yaitu "rasa seimbang secara visual" dari keseluruhan unsur- unsur yang ditampilkan, baik berupa garis, bidang, dan warna, antara sisi kiri dan kanan.

Secara garis besar, keseimbangan dibagi menjadi dua, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal.

1) Keseimbangan Formal.

Merupakan eseimbangan yang terbentuk dari susunan objek-objek yang di sebelah kiri dan kanannya sama dalam bentuk, ukuran, bangun, jumlah dan letaknya. Sifat dasar dari keseimbangan formal adalah terlihat statis, kaku dan menjenuhkan.








2) Keseimbangan Informal.

Adalah keseimbangan yang terbentuk atas garis, bidang, dan warna yang tidak sama ukuran, jumlah dan letaknya, namun kesan keseluruhan tetap memperoleh "rasa seimbang, seperti pada Basoeki Abdullah di bawah, di mana unsur-unsurnya tidak sama antara kiri dan kanan tapi karena secara keseluruhan membentuk komposisi huruf "X" maka terbentuk 'rasa' seimbang pada orang yang melihatnya. Keseimbangan informal bersifat dinamis dinamis dan tidak membosankan.








Gambar 13. Contoh keseimbangan informal pada sebuah lukisan (karya Basoeki Abdullah)

4.4. Irama atau Ritme

Irama atau ritme merupakan aspek pengulangan yang memberikan kesan gerak, yang divisualisasikan dengan garis, tekstur, bidang, bentuk, maupun warna. Di dalam pengulangannya desainer dapat memberikan akses atau penekanan tertentu. Ritme yang baik dapat memberikan kesan gerakan yang lembut dan berkesinambungan. Irama mampu mengarahkan perhatian dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Irama dapat sederhana, namun dapat juga sangat kompleks. Gradasi merupakan jenis irama yang sering digunakan dengan melakukan perubahan secara bertahap terhadap elemen, baik dari segi warna, ukuran, atau nilai, yang diberikan bersamaan dengan pengulangan yang dilakukan.







Irama bisa dibuat dalam satu komposisi desain dengan sengaja, bisa terdapat dalam sebuah gambar ilustrasi, lukisan, atau bisa berupa susunan bentuk yang terdapat di alam, seperti pada sebuah pemandangan alam atau pada pematang sawah.



4.5. Kontras (Contrast)

Merupakan perbedaan keadaan unsur-unsur atau antara organisasi unsur yang dapat dicapai dengan perbedaan tinggi-rendah letak, panas-dingin serta cerah dan suramnya warna, juga nilai positif dan negatifnya ruang atau objek.

4.6. Pusat Perhatian (Focus of Interest)

Sebuah bentuk tampilan grafts pada hakekatnya bukanlah menampilkan alam apa adanya, atau semua hal secara acak, tapi merupakan alam yang diseleksi berdasarkan maksud tertentu dari si pembuat pesan.

Untuk itu tentu tidak bisa dihadirkan semua hal dalam satu bingkai, dan ada hal-hal atau objek tertentu yang harus menjadi pusat perhatian agar pesannya tajam langsung mengarah ke sasaran.

Bisa dikatakan juga bahwa pusat perhatian adalah menyangkut peletakan unsur yang menjadi perhatian utama atau paling dominan untuk disampaikan. Membuat pusat perhatian, berarti memberikan Penekanan, bahwa tidak semua unsur gratis sama pentingnya, dan perhatian pembaca harus diarahkan pada satu titik fokus.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat pusat perhatian, seperti: membuat garis yang memusat pada satu titik, membuat perbedaan warna objek, penyimpangan dari keteraturan (baik bentuk maupun posisinya), tebal tipisnya garis, adanya perbedaan bentuk, perbedaan nilai kontras, adanya nilai besar-kecil, serta perbedaan suram dan jelasnya objek.

Di dalam fotografi pusat perhatian didapat dengan menggunakan bukaan diafragma (f) di angka yang kecil, sehingga menghasilkan foto yang fokus di objek, sementara latar belakangnya menjadi blur, dan masih banyak lagi cara lainnya untuk membuat pusat perhatian dalam sebuah tampilan visual.

4.7. Unity (Kesatuan)

Unity adalah merupakan keterhubungan imajinasi dan makna antara satu unsur visual dengan unsur visual yang lainnya dalam sebuah karya desain gratis, sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu kesatuan yang utuh. Atau bisa dikatakan juga bahwa unity ini adalah merupakan karakter khas yang terekspresikan dalam sebuah karya desain yang membedakan antara karya suatu desain dengan desain lainnya.

4.8. Harmoni

Harmoni adalah adanya keserasian yang indah dan menarik antara satu unsur dengan unsur yang lainnya.

Prinsip desain diartikan sebagai keteraturan di antara bagian-bagian sebuah karya. Keserasian adalah suatu usaha untuk menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen-elemen lain dalam satu komposisi yang utuh agar nikmat dipandang.

Serasi atau harmoni bisa dicapai dengan kesamaan arah, kesamaan bentuk dan bangun meskipun berbeda ukuran ataupun dengan tekstur yang bersifat sama. Keserasian bisa dicapai dengan berbagai variasi agar tidak membosankan.

Keseluruhan unsur perancangan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dipisahkan satu sama lain, seperti misalkan: untuk membuat fokus of interest, bisa dicapai dengan nilai kontras, dan seterusnya.

0 Response to "Unsur-unsur Perancangan Desain Grafis"