Rasanya sulit membayangkan hal-hal di atas hadir di kehidupan kita saat ini. Ilmu pengetahuan tidak akan tersebar, serta tidak ada penemuan penemuan manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalau pun ada pengetahuan tersebut hanya akan tersimpan di benak masing-masing orang saja dan dibawa mati karena tidak diwariskan ke generasi berikutnya dalam bentuk tulisan atau buku, dan manusia masih berada dalam kegelapan atau keterbelakangan. Maka hakekatnya penemuan huruf atau ilmu tentang huruf adalah salah satu lompatan besar dari manusia untuk bertahan dan melanjutkan Coba bayangkan, apa jadinya dunia hari ini jika manusia di masa lalu tidak pernah menciptakan atau menemukan huruf sebagai salah satu unsur vital dalam berkomunikasi. Apakah akan ada sekolah, apakah akan ada buku, apakah akan ditemukan televisi, apakah ada internet, apakah akan ada penyebaran kebudayaan, dan apakah akan ada komunikasi yang baik antar berbagai bangsa di dunia ini?
Rasanya sulit membayangkan hal-hal di atas hadir di kehidupan kita saat ini. Ilmu pengetahuan tidak akan tersebar, serta tidak ada penemuan penemuan manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalau pun ada pengetahuan tersebut hanya akan tersimpan di benak masing-masing orang saja dan dibawa mati karena tidak diwariskan ke generasi berikutnya dalam bentuk tulisan atau buku, dan manusia masih berada dalam kegelapan atau keterbelakangan. Maka hakekatnya penemuan huruf atau ilmu tentang huruf adalah salah satu lompatan besar dari manusia untuk bertahan dan melanjutkan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQLBqfeAeLRlkw9QfYFgyp6SSSskny_3D6VhRe2-qLq1AEa9ifmMIcmsN4f_JTIBun8Y2kly9QocKmdS-exJMc1-Wyf5qz9goGaAtgcVnMsFrV1M66dzNKeg9yltjrG56AlvH8u6qeCN-5DUxDSFrDO3QNi7WUtIfVP13NMvCDaTdLnMKqLaLuod3m9A/s320/2023-05-13_21-41-10.png)
Lambat-laun manusia mengembangkan gambar- gambar tersebut menjadi sebuah bentuk simbol, dan disederhanakan bentuknya, serta dibubuhi arti simbolis sehingga merupakan gambar (picture) dan tulisan (grafein) atau disingkat "piktogram". Suatu gambar dapat mewakili suatu benda.
Kemudian manusia mengembangkan komunikasi tulisan yang mengandung pemikiran lebih abstrak, lambat-laun lambang mengandung pengertian lebih luas. Gambar sapi misalnya, sekaligus dapat pula berarti makanan. Suatu piktogram yang terdiri dari gambar seorang wanita dengan seorang anak, misalnya, berarti "kebahagiaan". Maka lambang tidak sekedar mewakili benda, tetapi dapat pula mewakili gagasan tertentu. Lambang demikian dinamakan "ideogram", berasal dari kata "idea" (ide, gagasan, pikiran). Tulisan hieroglip di Mesir, tulisan bangsa Aztek di Meksiko , dan tulisan paku di Asiria- Babilonia, merupakan contoh penggunaan piktogram yang berubah menjadi ideogram.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlcRiJmOOAlYTYPpqrpPZBTwyEhcxxAXrYz90z3OCrje_tU2fDsEnWCNIJIkkvgPzH59mabaWkrzKzPCU6PQ0rjQoCYQP_vIZ7GXAgfpLkZuaFv4MVBL3FnUISlNzrLLMCUXD_Bvj7nyepwZNB5VC9vPPNf-02kAo0zFZ2pDQKvtqkp5Dd0GWTXNY1vw/s320/2023-05-13_21-42-13.png)
Sejak 4000 tahun yang lalu, tulisan Cina, Korea, dan Kanji Jepang berdasarkan prinsip ideogram. Kelemahan dari sistim ideogram adalah tidak praktis, karena lambang yang digunakan sangat banyak dan rumit, bisa puluhan ribu, sehingga sangat sulit dalam mempelajari dan menuliskannya.
Sekitar tahun 1600 kaum pedagang Phoenisia merasakan keperluan suatu sistem tulisan yang sederhana agar pencatatan kegiatan perdagangan mereka dapat dilakukan secara lebih cepat dan ekonomis. Mereka menciptakan suatu konsep komunikasi tulisan yang menggunakan lambang mewakili "suara" atau "bunyi" yang timbul dari komunikasi lisan.
Orang Yunani memungut abjad Phoenisia pada sekitar 1000 SM. Pada masa ini dikenal pula istilah "alfabet" atau abjad, yang berasal dari kata "alpha" dan "beta", merupakan istilah Phoenisia yang di-Yunani-kan, yaitu "aleph" dan "beth". Perkembangan huruf Ibrani, Arab, Siria, dan Sansakerta mendapat pengaruh kuat pula dari huruf Phoenisia yang terdiri atas 22 konsonan.
0 Response to "Tipologi Pada Desain Grafis"
Posting Komentar