Pengertian, Ruang, Sotfware, Tujuan Desain Grafis

Desain Grafis adalah ilmu yang mempelajari tentang perancangan untuk kebutuhan media cetak. Ilmu ini pada dasarnya terdiri atas kombinasi berbagai disiplin ilmu, yaitu ilmu Seni Rupa, Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Psikologi.

Ilmu desain gratis, memandang sebuah media cetak dari dua sudut, yaitu dari fungsinya untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan gagasan, dan kedua dari bentuknya atau ditinjau dari sudut pandang keindahan (estetika). Sehingga, selain mempertimbangkan kadar kepentingan muatan isi, juga harus mempertimbangkan ketertarikan khalayak untuk melihatnya.

Melalui Mata kuliah ini  ini diharapkan para pembaca mampu memahami dasar-dasar desain grafis, sejarah desain grafis, dan mampu mengaplikasikannya ke dalam karya desain yang berkualitas, serta lebih jauhnya mempunyai gambaran peluang usaha di bidang desain grafis.

1.1. Pengertian Desain Grafis

Dewasa ini istilah desain grafts sudah sangat kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Namun walau demikian masyarakat kebanyakan tidak mengerti secara jelas apa sesungguhnya pengertian, maksud, atau definisi, dari istilah ini sehingga seringkali masuk ke wilayah pembahasan yang di luar bingkai atau substansinya. Untuk ¡tu, supaya memudahkan pemahaman kita mengenai "apa itu Desain grafts", di sini akan dimulai dengan merunutnya berdasarkan dua istilah dasarnya, yaitu atau Desain dan grafts.

Desain merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "design". Maksud desain di sini adalah membuat rancangan atau gambaran dasar suatu benda sebelum benda tersebut diproduksi atau diperbanyak. Pertanyaannya, mengapa perlu didesain terlebih dahulu?

Proses pembuatan desain perlu dilakukan untuk mempertimbangkan berbagai aspek, baik aspek produksi, fungsi, maupun keindahannya (estetika); serta

mengantisipasi terjadinya kesalahan apabila bendanya sudah diproduksi atau diperbanyak. Melalui gambar rancangan atau dummy (model atau contoh) desainer, klien, atau pun produser masih punya kesempatan untuk mengoreksi, merevisi, menambahkan atau mengurangi hal-hal yang dirasa penting untuk dilakukan. Sehingga pemborosan waktu dan biaya bisa dihindari. Karena betapa besarnya biaya dan waktu yang akan terbuang percuma apabila terjadi cacat produksi, dan klien atau konsumen komplain karenanya.

Kata gratis sendiri sangat erat kaitannya dengan kata ''grafika". Menurut Sudiana (2001) grafika berasal dari kata "graphikos" (bahasa Yunani), yang berarti "goresan". Goresan yang dimaksud dalam hal ini termasuk goresan gambar dan tulisan. Sesuai dengan perkembangannya, kemudian pengertian grafika merujuk pada ''kegiatan cetak-mencetak". Mencetak merupakan suatu proses pengulangan untuk memperbanyak sesuatu, misalnya majalah, buku, atau koran.

Dari uraian di atas, maka bisa didefinisikan bahwa desain gratis itu adalah kegiatan untuk membuat gambaran dasar dari suatu media cetak (misalnya majalah, buku, atau koran) sebelum medianya diproduksi atau diperbanyak, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik produksi, fungsi, maupun estetikanya, untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan apabila bendanya sudah diproduksi atau diperbanyak.

Sejarah panjang kehadiran ilmu desain gratis tidak bisa dilepaskan mulai dari ditemukannya mesin cetak, terutama ketika Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman (1440) menemukan penggunaan huruf-huruf tunggal pada teknik cetak tinggi, ditemukannya teknologi totografi.


untuk percetakan, hingga era ditemukannya teknologi komputer, atau digitalisasi teknologi percetakan di abad ini.

Proses pembuatan desain tentu tidak bisa dilepaskan dari alat-alat yang dipergunakan, jika pada masa lalu (sebelum ditemukannya komputer gratis) alat-alat yang dipergunakan masih serba manual atau sepenuhnya menggunakan tangan dan peralatan yang berbentuk fisik, serta hanya orang-orang yang berbakat (di bidang seni rupa) saja yang bisa terjun ke industri ini, namun di masa kini perkembangan ilmu desain gratis berkembang sangat pesât, seiring dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi komputer, yang ditandai dengan semakin banyaknya software komputer pengolah desain gratis yang heredar dan dijual di pasaran, membuat disiplin ilmu ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang berminat menekuninya.

Dengan kata lain ilmu desain gratis adalah ilmu yang berhubungan dengan perancangan segala jenis media cetak, dengan unsur rupa yang dominan adalah gambar dan tulisan, serta terbatas pada media cetak dwi matra (dua dimensi) saja. Namun ketika teknologi digital ditemukan, ada perluasan peran dari desain gratis, karena perkembangannya merambah ke dunia multimedia (diantaranya audio dan video), sehingga terjadi perluasan makna, seperti yang tercermin dari apa yang dikemukakan oleh Riyanto (2006) di dalam situsnya, yang mendetinisikan desain gratis sebagai berikut:

"Desain Grafts adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain gratis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan Iain-lain/'

Pada beberapa perguruan tinggi yang mendidik sarjana Stratal (SI) yang mempunyai keahlian desain grabs, lebih suka menamakannya dengan jurusan atau minat utama "Desain Komunikasi Visual" atau disingkat DKV, supaya tidak terjadi tumpang tindih pengertian, dimana definisi ilmu gratis hanya terbatas pada kegiatan cetak-mencetak saja.

Kusrianto pun menegaskan hal ini dengan tulisannya sebagai berikut: "Sebagaimana kita ketahui, Bidang Studi Desain Gratis belakangan ini telah berkembang menjadi Desain Komunikasi Visual. Jika Desain Gratis hanya berorientasi pada gratis dua matra, maka jangkauan Desain Komunikasi Visual telah meliputi media-media beragam yang populer dengan istilah "multimedia" (2007).

Desain grafts juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang media untuk penyampaian informasi, ide, konsep dan Iain-lain kepada khalayak dengan menggunakan bahasa visual (apa yang dapat ditangkap oleh mata). Oleh sebab itu sangat erat kaitannya dengan ilmu komunikasi dan informatika. Merupakan solusi komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, yang diwujudkan dalam bentuk visual. Seperti yang telah diuraikan di muka, jika dilihat dari sejarahnya, untuk membuat sebuah hasil karya desain grafts, tidak selalu identik dengan teknologi komputer. Seorang desainer yang baik ketika sedang menuangkan gagasannya ke dalam wujud karya, atau proses desain, bisa menggunakan peralatan dari yang paling sederhana seperti pensil, penghapus, kuas, cat, hingga -tentu saja- teknologi komputer. Artinya, komputer hanya berfungsi



sebagai alat untuk menyalurkan kreatifitas saja, tidak ubahnya seperti pensil, cat, dan penghapus, cuma berbentuk digital, dengan jaminan kualitas yang lebih bagus, serta kelebihan-kelebihan lainnya yang dimiliki oleh teknologi komputer, seperti: Kemudahan, kecepatan, serta kemampuannya untuk membuat efek-efek khusus yang sulit atau lama jika dilakukan dengan peralatan manual. Kelebihan komputer lainnya adalah jika terjadi kesalahan bisa ditanggulangi dengan fasilitas "undo," dimana bila menggunakan peralatan manual, cacatnya akan tertinggal walaupun sudah dihapus atau ditutupi dengan tinta putih.

Kemunculan komputer gratis atau software komputer untuk kebutuhan desain gratis pun tidak bisa dipungkiri memberikan peluang kerja bagi lebih banyak orang dengan berbagai kemungkinan eksplorasi yang sangat luas, terlebih lagi didukung dengan kehadiran internet. Menjadikan disiplin ilmu desain gratis menjadi sangat tamiliar di telinga orang awam sekalipun, dan menjadikannya sebuah ilmu yang tidak ekslusit lagi, dimana pada masa sebelum teknologi digital ditemukan, seolah-olah hanya orang-orang yang berbakat seni rupa saja yang bisa menguasai disiplin ilmu ini.

Kepopuleran ilmu desain gratis yang didongkrak oleh keberadaan software komputer desain gratis sering menimbulkan kekeliruan pengertian, bahwa desain grafts itu adalah: coreldraw, photoshop, Pagemaker, inDesign, Adobe Illustrator sebagainya. Padahal sesungguhnya software-software komputer tersebut hanyalah merupakan program (atau alat) untuk merancang media gratis, ilmu desain grafisnya sendiri banyak orang yang tidak faham.

Di dalam mata kuliah ini tidak akan dibahas bagaimana cara penggunaan tool-tool coreldraw, atau bagaimana cara merekayasa foto dengan menggunakan adobe photoshop, yang dibahas di sini adalah menyangkut ilmu desain itu sendiri, yang berhubungan dengan: bagaimana mengkomumkasikan gagasan melalui unsur- unsur gratis, seperti garis, bidang, warna, dan tekstur. Prinsip-prinsip pengorganisasian desain, menyangkut komposisi, proporsi, dan keseimbangan. Tipografi, teks, membuat tata letak, semiotika, hingga analisa karya gratis.

1.2. Ruang Lingkup Ilmu Desain Grafts

Ruang lingkup pekerjaan di bidang desain graft's diantaranya adalah menyangkut industri penerbitan, llustrasi, desain Barang berharga, seperti uang, dan prang ko, desain identitas/Logo, iklan media cetak, komik atau cergam, dan desain kemasan

1.3. Software Pengolah Desain Grafis

Program pengolah desain grafis terdiri atas tiga jenis, yaitu aplikasi pengolah tata letak atau I ay out, aplikasi pengolah Vektor atau garis, dan aplikasi pengolah pixel atau foto:

1) Aplikasi Pengolah Tata Letak (Lay Out)

Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan Buku, majalah, atau koran. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Kelebihan yang utama dari program ini adalah kemampuannya untuk menyimpan dokumen dengan jumlah halaman yang sangat banyak, seperti buku misalnya. Kekurangannya, fasilitas untuk membuat gambar atau ilustrasi sangat sederhana dan tidak fleksibel penggunaannya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Adobe FrameMaker, Adobe In Design, Adobe PageMaker, Corel Ventura, dan Microsoft Publisher.

3) Aplikasi Pengolah Vektor/Garis 

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah Adobe Illustrator, Beneba Canvas, CorelDraw, Macromedia Freehand, dan Metacreations Expression.

Kelebihan dari software yang berbasis vektor adalah kemampuannya untuk membuat gambar dengan cara yang sangat fleksibel dan sangat mengakomodir kemampuan orang-orang yang mempunyai kreatifitas dan daya imajinasi yang tinggi. Kekurangan dari software yang berbasis vektor ini adalah, tidak didesain untuk bekerja menggunakan halaman yang banyak dan runtut, bahkan ada software yang tidak stabil atau selalu mengalami gangguan ketika bekerja dengan menggunakan halaman yang banyak.

3) Aplikasi Pengolah Pixel/Foto

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semua objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambardalam fototerbentukdari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggap sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik.

Software yang termasuk ke dalam aplikasi ini adalah Adobe Photoshop, Corel Photo Paint, Metacreations Painter, Metacreations Live Picture, Microsoft Photo Editor, dan Wright Image.

Kekurangan dari software ini adalah, tidak dirancang untuk membuat gambar-gambar yang simetris seperti logo, serta tidak dirancang pula untuk bekerja menggunakan konsep halaman.

Sehingga bisa disimpulkan, dari ketiga jenis software di atas, tidak ada yang bisa memenuhi semua kebutuhan perancangan grafis dalam satu kesatuan yang utuh, sehingga harus saling melengkapi satu sama lain antara software yang berbasis lay out - vektor - maupun pixel.

Dalam beberapa hal, software pengolah animasi pun sering dipakai untuk kebutuhan media cetak, terutama untuk kebutuhan pembuatan illustrasi, seperti software 3D Max, karena membutuhkan tingkat keakuratan yang mendekati hasil seperti karya fotografi.

1.4. Hubungan antara Desain Gratis dan Komunikasi

Komunikasi berasal dari kata Communist, yang berarti sama, maksud sama di sini adalah sama makna. Apa yang ingin disampaikan si pemberi pesan harus diterima sama maknanya oleh si penerima pesan. Dalam hal ini media cetak merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan pesan atau gagasan melalui wujud visual. Maka ilmu perancangan grafts berfungsi untuk membuat bagaimana media cetak bisa komunikatif menyampaikan gagasannya kepada khalayak dengan memperhatikan aspek aspek fungsi maupun estetikanya.

1.5 Tujuan

Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, maka dalam buku ini pembahasan hanya akan difokuskan pada seputar teori perancangan atau pembuatan desain untuk kebutuhan media cetak saja (sebagai salah satu media untuk mengkomunikasikan atau memvisualisasikan gagasan) tidak melebar ke mana-mana apalagi sampai ke pembahasan multimedia, karena multimedia merupakan salah satu disiplin ilmu tersendiri yang sangat luas cakupannya (mencakup gambar, teks, video, dan musik). Namun walau demikian, karena komputer atau sistim digital sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia masa kini, dan software desain bisa dipergunakan secara fleksibel untuk berbagai kebutuhan, maka tidak bisa dihindari ada pembahasan yang sedikit menyinggung wilayah multimedia.












0 Response to "Pengertian, Ruang, Sotfware, Tujuan Desain Grafis"