Zaman yang telah berubah salah satunya ditandai dengan teknologi yang sudah semakin canggih, maka mau tidak mau hal ini menjadi mendesak dan kita sudah tidak bisa lagi berada di zona nyaman. Oleh karena itu, kita perlu transformasi dalam kepemimpinan dan sudah tentu transformasi itu didukung oleh transformasi digital.
Dalam organisasi sendiri, kepemimpinan tidak hanya milik kepala sekolah, tapi juga milik wakil kepala sekolah dan guru.
Gaya kepemimpinan terbagi menjadi empat:
Transformational
Transactional
Inspirational
Instructional Leadership
Dengan gaya kepemimpinan masing-masing, akan bermuara pada wujud layanan pendidikan di sekolah kepada masyarakat yaitu mutu lulusan. Ketika pelanggan premier, sekunder dan tersier beriringan dengan kepala sekolah dan guru inspiratif maka akan tercipta lulusan yang bermutu sehingga memperbaiki potret pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut bisa diawali dengan kepala sekolah yang memotivasi seluruh stafnya, membangun komitmen dalam membangun lingkungan yang sehat. Untuk guru, bisa membangun lingkungan dalam kelas yang sehat. Dan hal ini menjadi PR yang menjadi bagian dari kepemimpinan dalam lingkungan sekolah.
Kepala sekolah dan guru inspiratif yang mampu menciptakan lingkungan sekolah dan kelas yang sehat akan menghasilkan sekolah dengan performa tinggi. Ciri-ciri sekolah dengan performa yang tinggi diantaranya:
Sistem nilai yang diakui bersama dan dijalankan
Pemahaman bersama tentang tujuan inti sekolah
Pemahaman yang jelas tentang visi jangka
Kepemimpinan yang dibagikan dan difokuskan pada pembelajaran
Budaya yang berfokus pada pencapaian dan kesuksesan
Sistem manajemen berbasis nilai (value)
Harapan dan definisi kinerja yang jelas dan konsisten
Mewujudkan Kepemimpinan Sekolah di Era Normal Baru
Guru dan kepala sekolah dituntut untuk memiliki model kompetensi. Ada 3 model kompetensi untuk guru dan ada 4 model kompetensi untuk kepala sekolah. Kepemimpinan yang dimiliki baik kepala sekolah, wakasek maupun guru bisa diarahkan untuk mencapai model kompetensi tersebut. Kepemimpinan bisa sukses di sekolah di era normal baru jika memiliki kompetensi sebagai berikut
Change Leadership
Langkah dari change leadership adalah melihat peluang perbaikan, menghargai gagasan atau perubahan lain, menghadapi penolakan atas perubahan hingga mendorong perbaikan
Building Partnership
Langkah dari building partnership diantaranya mencari peluang untuk membangun hubungan, menetapkan tujuan bersama, mengembangkan gagasan sendiri dan orang lain, memfasilitasi kesepakatan, memberikan dukungan dan menghargai kontribusi. Dalam building partnership erat kaitannya dengan kerja sama yang akan memberikan manfaat diantaranya dapat membuat pekerjaan menjadi lebih ringan dan cepat selesai serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan.
Coaching and Mentoring
Langkah dari coaching and mentoring diantaranya menyepakati ekspektasi dengan coachee, mempertahankan motivasi coachee, melibatkan dan menawarkan dukungan, mendapatkan komitmen dari coachee, membuat rencana pembelajaran secara rinci serta menindaklanjuti.
Driving Execution
Langkah dari driving execution adalah menerjemahkan rencana menjadi tindakan, menciptakan akuntabilitas, memastikan kecakapan dan kesiapan, menyelaraskan sistem dan proses, serta memantau kemajuan rencana tindakan.
Ethical Maturity
Langkah dari ethical maturity adalah bertindak secara terbuka, menjadi diri sendiri, bertindak sesuai dengan integritas pimpinan sekolah, menunjukkan spiritualitas dalam berkarya serta mengedepankan inklusivitas dan toleransi.
Driving Innovation
Langkah dari Driving Innovation diantaranya menginspirasi keingintahuan, menantang pemikiran saat ini, mendukung melakukan percobaan dan memajukan gagasan ke tahap selanjutnya
Learning Orientation
Langkah dari learning orientation adalah mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dan perbaikan diri, memaksimalkan aktivitas pengembangan dan perbaikan diri hingga menciptakan lingkungan pembelajaran bagi orang lain.
Mission/Purpose
Langkah mission/purpose diantaranya menentukan tujuan hidup sebagai pimpinan sekolah yang memberikan dampak secara luas serta memiliki keteguhan menjalani tujuan hidup sebagai pimpinan sekolah atau dalam kelas.
Resilience
Baik kepala sekolah, wakasek maupun guru juga penting untuk memiliki resilience seperti terus berupaya dan mengatur kembali fokus.
Strategic Decision Making
Langkah dari strategic decision making diantaranya mengumpulkan informasi, mengolah dan menginterpretasi informasi, mempertimbangan pilihan tindakan dan memilih solusi, menetapkan rencana pelaksanaan hingga menjalankan rencana.
Ketika kompetensi ini dimiliki ditambah dengan gaya kepemimpinan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolah masing-masing, maka kami yakin bapak dan ibu guru menjadi kepala sekolah inspiratif.
Kepemimpinan yang dibutuhkan sekolah saat ini adalah kolaborasi untuk mewujudkan penjaminan mutu. Penjaminan mutu bagi guru adalah mutu yang ada di pembelajaran, sementara penjaminan mutu bagi kepala sekolah ada di sekolah. Hal ini berarti keduanya yaitu kepala sekolah dan guru, perlu penjaminan mutu.
Maka bagi bapak ibu guru yang belum terbiasa berkolaborasi, bisa segera berkolaborasi dan bertransformasi dan jadikanlah anak didik kita hingga memiliki karakter yang mencerminkan profil pelajar pancasila.
sumber : www.acerforeducation.id/
0 Response to "Teknik Kepemimpinan Sekolah"
Posting Komentar