Sebelum pandemi kita cukup tau bahwa ada teknologi namun tidak benar-benar memanfaatkannya dalam keseharian. Namun setelah pandemi, perubahan ini terjadi begitu sangat cepat. Kita jadi semakin ahli dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung keseharian, termasuk dalam pendidikan.
Perubahan kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan, maka untuk mengatasinya perlu kemampuan beradaptasi dengan cepat, apalagi di era digital seperti saat ini. Era digital merupakan era dimana kita mendapatkan kemudahan dalam mencari dan memberikan informasi serta berkomunikasi dengan cepat menggunakan media digital melalui jaringan internet.
Ada beberapa dampak positif dari digitalisasi, diantaranya:
Memudahkan untuk mendapatkan informasi dan sumber belajar
Memudahkan dalam proses komunikasi
Mengasah kreativitas
Memudahkan pembelajaran jarak jauh
Memperluas pergaulan
Sementara dampak negatif dari digitalisasi, diantaranya
Gangguan kesehatan fisik (gangguan penglihatan, obesitas, radiasi otak, dsb)
Gangguan konsentrasi
Kesulitan untuk mengatur waktu
Menarik diri dari interaksi sosial
Penyalahgunaan media digital (pornografi, agresivitas verbal/fisik, dsb)
Saat ini terjadi perubahan paradigma dalam penerapan kelas digital, dimana bukan lagi berpusat pada pengajaran guru (teacher centered) tapi menjadi bagaimana siswa bisa belajar dengan baik dan berkelanjutan (student centered learning). Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar. Maka dari itu, untuk meminimalisir dampak negatif digitalisasi, maka sebelum menerapkan kelas digital perlu dilakukan hal-hal berikut ini:
Pengenalan terhadap sistem kerja dan mekanisme yang berlaku terkait teknologi yang akan digunakan.
Pahami kelebihan dan kelemahan dari teknologi tersebut, baik dari sisi pendidik maupun peserta didik.
Sampaikan hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan terkait penggunaan teknologi tersebut.
Hal yang perlu diingat secanggih apapun teknologi membantu proses pembelajaran, peran guru tetap lebih penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan siswa.
Proses belajar mengajar dan hasil belajar sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kemampuan guru.
Hal yang Harus Diperbaiki oleh Guru
Digitalisasi pun merambah ke berbagai aspek salah satunya pendidikan. Dalam pendidikan, pemerintah sedang menjalankan program merdeka belajar. Terdapat 3 tahapan penting untuk mendukung guru penggerak kebijakan merdeka belajar, diantaranya:
Membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi
Berkolaborasi dengan lintas pihak
Menggunakan data serta inovasi teknologi sebagai acuan kebijakan dan pola pembelajaran
Selain 3 tahapan penting tersebut, guru juga perlu melakukan peningkatan dengan cara melakukan hal-hal berikut ini:
Pengenalan terhadap karakteristik peserta didik masa kini
Generasi murid yang bersekolah di tahun ajaran saat ini adalah generasi Z dan generasi Alpha. Maka dari itu, penting untuk guru mengenal karakteristik Generasi Z dan Generasi Alpha. Karakteristik generasi Z:
Lahir direntang tahun 1995 sampai 2010
Cenderung bergantung pada teknologi dan media sosial
Menyukai hasil yang instan dan cepat
Cenderung keras kepala
Suka tantangan namun haus akan pujian
Senang bersosialisasi dan bergaul
Karakteristik Generasi Alpha
Lahir direntang 2011 sampai sekarang
Teknologi jadi kebutuhan dasar
Mudah dan cepat beradaptasi sehingga terkesan kurang konsisten
Kurang menyukai aturan
Memiliki Rasa Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami, perasaan, pikiran, dan keinginan orang lain namun pada saat yang bersamaan tetap terpisah dengan menjadi diri sendiri. Manfaat empati dalam pembelajaran diantaranya:
Dapat mengerti perasaan, pikiran dan keinginan orang lain termasuk siswa,
Bisa menerima orang lain dengan apa adanya, menyadari jika ada perbedaan
Bisa memandang suatu keadaan dari sudut pandang orang lain
Bisa mengantisipasi situasi sehingga dapat memiliki atau menentukan sikap yang sesuai
Memiliki rasa empati ini penting terutama saat di era digital, karena dampak jika tidak ada empati dalam pembelajaran adalah hubungan interaksi guru dan murid yang kurang baik, serta proses pembelajaran tidak berjalan efektif misalnya siswa enggan bertanya, guru hanya mengejar target pembelajaran.
Kemampuan Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran
Guru perlu memperhatikan karakteristik materi yang akan diajarkan, tujuan/target yang hendak dicapai, kemampuan pendidik dan peserta didik, kemudahan penggunaan (user friendly), ketersediaan sarana, dan alokasi waktu.
Kemampuan Pengajaran Kreatif (Creative Teaching)
Pengajaran kreatif yang dilakukan oleh guru akan membantu anak dalam mengembangkan proses berpikir kritis sehingga membantu pemecahan masalah dan pengembangan ide yang dimiliki.
Pengajaran kreatif ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti keyakinan guru (self efficacy) akan kemampuannya membangun pembelajaran yang kreatif dan persepsi guru terkait kreativitas bahwa kreativitas dapat diterapkan dalam berbagai setting pelajaran sehingga siswa diberikan banyak kesempatan untuk kreatif.
Mengembangkan Growth Mindset
Guru perlu mengembangkan Growth Mindset. Growth Mindset merupakan pola pikir seseorang yang memahami bahwa kemampuan atau bakat yang dimilikinya sejak kecil merupakan sebuah permulaan. Mereka percaya bahwa kemampuan dan bakat tersebut dapat terus berkembang dengan kerja keras dan dedikasi. Mereka menanamkan pola pikir untuk terus belajar dan memahami dunia. Bagaimana mengembangkan Growth Mindset?
Asah potensi dan kemampuan yang dimiliki dengan mencoba berbagai aktivitas
Tambah wawasan dan keterampilan
Berani mencoba dan hargai setiap usaha sekecil apapun
Buka diri pada lingkungan sehingga tahu ha;-hal yang perlu diperbaiki
Kembangkan berpikir positif
Keuntungan Penerapan Kelas Digital
Setelah membaca dampak digitalisasi serta apa saja yang perlu dilakukan oleh guru, maka pasti Anda semakin ingin segera menerapkan kelas digital di lingkungan sekolah. Kelas digital ini akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya
Mengakomodir kebutuhan peserta didik (terutama Generasi Z dan Alpha)
Memungkinkan untuk menemukan berbagai sumber belajar
Berkembangnya pendidikan terbuka dengan model belajar jarak jauh (distance learning)
Memungkinkann untuk sharing resource
Memudahkan pengorganisasian dan pengelolaan data bagi guru
Menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan karena murid lebih engaged
sumber : https://acerforeducation.id/seminar-webinar/perubahan-perilaku-dalam-penerapan-kelas-digital/
0 Response to "Perubahan Perilaku untuk Pembelajaran"
Posting Komentar